Bahagia dengan Berbagi: Mengapa Memberi Membuat Hati Lebih Tenang?
Beberapa waktu lalu, Ibu Siti merasa hidupnya berat. Masalah ekonomi, rasa cemas, dan tekanan membuat tidurnya tak nyenyak. Suatu hari, ia memutuskan untuk menyisihkan sebagian penghasilan kecilnya untuk membantu tetangga yang sakit. Ajaibnya, sejak saat itu hatinya terasa lebih lapang. Walau masalah belum hilang sepenuhnya, ada ketenangan batin yang tumbuh dari kebaikan kecil itu.
Hubungan Berbagi dengan Kesehatan Mental
Penelitian modern menunjukkan bahwa memberi dan membantu orang lain mampu menurunkan tingkat stres, meningkatkan rasa syukur, bahkan menambah hormon kebahagiaan. Dengan kata lain, ketika kita berbagi, kita sebenarnya juga sedang menyembuhkan diri sendiri.
Baca juga: September Berbagi: Santunan Anak Yatim Bersama Sigma
Ayat dan Hadist tentang Kebahagiaan Memberi
Allah SWT berfirman:
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Memberi bukan hanya membuat penerima bahagia, tapi juga menghadirkan rasa syukur dan ketenangan bagi si pemberi.
Contoh Nyata dari Program Yayasan Sigma
Di Yayasan Sigma, ribuan penerima manfaat merasakan kebahagiaan dari donasi yang Anda titipkan. Mulai dari anak yatim yang bisa melanjutkan sekolah, hingga keluarga dhuafa yang bisa tersenyum kembali karena bantuan pangan. Setiap kebaikan yang Anda salurkan menjadi energi positif, bukan hanya bagi mereka, tapi juga bagi diri Anda sendiri.
Ayo Rasakan Bahagia dengan Berbagi
Ketenangan hati seringkali tidak datang dari seberapa banyak kita punya, tetapi dari seberapa tulus kita memberi. Mari bersama Yayasan Sigma, kita hadirkan kebahagiaan melalui berbagi.


