Salat Jumat merupakan kewajiban umat muslim, utamanya adalah para ikhwan atau laki-laki. Ibadah ini sangat penting hingga membuat siapa saja yang tidak salat jumat sebanyak tiga kali maka akan dianggap kafir.
Kewajiban ibadah tersebut selaras dengan hadis yang diriwayatkan Abu Daud, “Salat Jumat adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali (tidak diwajibkan) atas empat orang yaitu, Budak, Wanita, Anak kecil dan Orang sakit.” (HR. Abu Daud).
Lantas, bagaimana kebenaran dan kejelasan terkait pernyataan di atas yang menyatakan bahwa tidak salat Jumat sebanyak tiga kali akan dianggap kafir?
Hadis tentang Meninggalkan Salat Jumat
Dilansir NU, beberapa hadis menyatakan bahwa meninggalkan salat Jumat adalah kemaksiatan besar. Berikut dikutip hadis Rasulullah SAW riwayat At-Turmudzi, At-Thabarani, Ad-Daruquthni.
من ترك الجمعة ثلاث مرات تهاونا بها طبع الله على قلبه
Artinya: “Siapa meninggalkan tiga kali salat Jumat karena meremehkan, niscaya Allah menutup hatinya.”
Terdapat juga hadis lain yang menyebutkan bahwa meninggalkan salat Jumat hingga tiga kali berturut-turut dicap sebagai orang yang lalai:
“Barang siapa meninggalkan shalat Jumat sebanyak tiga kali karena menyepelekkannya, maka Allah mengunci mata hatinya berhentilah orang-orang dari melalaikan shalat jumat, atau Allah mengunci mata hati mereka sehingga selamanya mereka menjadi orang yang lalai” (H.R Muslim dan An-Nasai) (Al-Hasani: 1992: 64-65).
Kafir sendiri secara bahasa berasal dari kata kufur yang berarti menurup. Kemudian kata kafir diimplikasikan sebagai seseorang yang bersembunyi atau menutup diri.
Sehingga, kafir secara etimologis berarti seseorang yang mengingkari Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad sebagai utusan-Nya.
Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Allah SWT dan terhindar dari sifat-sifat dan perilaku yang mengarah kepada tertutupnya hati untuk Allah.
