
Sedekah jariyah merupakan sedekah yang pahalanya akan terus mengalir tanpa terputus bahkan saat orang yang bersedekah sudah meninggal dunia.
Untuk itu, akan sangat disayangkan jika semasa hidupnya, manusia tidak menyumbangkan sebagian kecil hartanya untuk disedekahkan.
Begitu istimewanya manfaat tersebut membuat sedekah jariyah begitu banyak digaungkan oleh badan-badan zakat atau badan kemanusiaan. Namun, apa saja yang dapat termasuk ke dalam sedekah jariyah?
Bentuk-Bentuk Sedekah Jariyah
“Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan, anak shalih yang ia tinggalkan, mushaf Alquran yang ia wariskan, masjid yang ia bangun, rumah bagi ibnu sabil (musafir yang terputus perjalanan) yang ia bangun, sungai yang ia alirkan, sedekah yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup, semua itu akan dikaitkan dengannya setelah ia mati.” (HR. Ibnu Majah)
Berdasarkan hadis tersebut, sangat dapat dilihat apa-apa saja yang temasuk ke dalam sedekah jariyah, yaitu menyedekahkan harta kepada orang banyak atau membangun sesuatu yang berguna untuk umum.
Dapat dijabarkan bahwa bentuk-bentuk sedekah jariyah antara lain,
- Ilmu yang diturunkan
- Alquran yang diwariskan
- Masjid yang dibangun
- Rumah bagi ibnu sabil
- Fasilitas umum yang dibangun
- Sedekah harta
Masih ada beberapa bentuk sedekah jariyah yang dapat dilakukan, seperti mewakafkan tanah untuk tempat belajar alquran, masjid, atau pesantren.
Singkatnya, sedekah jariyah merupakan hal yang diberikan kepada orang lain, baik harta maupun bukan harta, dan nantinya manfaatnya akan terus dirasakan oleh orang lain sampai kapanpun.