Menyantuni Anak Yatim: Bukti Cinta dan Iman
Dalam Islam, menyantuni anak yatim bukan hanya tindakan sosial, tetapi juga ibadah yang sangat dianjurkan. Menyantuni anak yatim menjadi salah satu wujud nyata cinta kasih yang diperintahkan oleh Allah SWT. Bahkan, Rasulullah ﷺ pun dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai dan memperhatikan anak yatim.
Menyantuni dan Janji Pahala Besar
Mengapa menyantuni anak yatim begitu istimewa? Karena di dalam Al-Qur’an, Allah menjanjikan pahala besar bagi siapa pun yang menyayangi dan membantu mereka. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini adalah:
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 8)
Dari ayat ini, kita belajar bahwa kebaikan memberi kepada anak yatim dilakukan bukan karena mereka meminta, tetapi lahir dari keikhlasan hati. Pahala yang dijanjikan pun bukan hanya di dunia, tetapi juga menjadi sebab kebaikan di akhirat.
Menyantuni Bukan Sekadar Memberi Harta
Menyantuni anak yatim tidak hanya berarti memberikan uang atau materi. Lebih dari itu, kita juga diingatkan untuk memberi perhatian, kasih sayang, dan mendampingi mereka agar tumbuh menjadi generasi yang kuat dan berakhlak mulia.
Dalam hadits, Rasulullah ﷺ bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” sambil beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah, yang berarti sangat dekat.
Baca Juga: 3 kisah anak yatim tangguh bahkan bisa menjadi tokoh dunia
Menyantuni untuk Kebahagiaan Bersama
Selain mendatangkan pahala, menyantuni anak yatim juga membawa kebahagiaan bagi diri sendiri. Melihat senyum mereka, mendengar doa tulus dari lisan mereka, menjadi sumber ketenangan hati yang tidak ternilai.
Bagi anak yatim, perhatian dan kasih sayang kita memberi rasa aman dan harapan untuk masa depan. Sedangkan bagi kita, ini adalah jalan untuk membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah.
Kesimpulan
Menyantuni anak yatim adalah amalan istimewa yang mendatangkan pahala besar, sebagaimana dijanjikan dalam Al-Qur’an. Mari kita niatkan kebaikan ini sebagai jalan menuju keberkahan hidup dan ridha Allah SWT.