Makan dan minum merupakan kegiatan untuk menuntaskan rasa lapar dan dahaga. Namun, meskipun terlihat sederhana, ternyata Islam juga mengatur adab makan dan minum sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Seperti yang kita ketahui, sebagai umat islam yang baik kita dianjurkan untuk melaksanakan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Berikut adalah adab makan dan minum yang wajib kita perhatikan.
- Mengonsumsi Makanan Halal
Islam telah melarang umat muslim untuk mengonsumsi makanan yang haram, oleh karena itu diperintahkan untuk menyantap makanan halal sesuai dengan syariat Islam. Hal ini diatur dalam firman Allah yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوۡا مِمَّا فِى الۡاَرۡضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِؕ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)
- Mencuci Tangan Sebelum Makan
Selain berguna untuk menghilangkan bakteri dan virus yang ada pada tangan, mencuci tangan sebelum makan ternyata merupakan salah satu adab yang dianjurkan Rasulullah SAW.
“Rasulullah ﷺ jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum.” (HR. Abu Daud No 222)
- Membaca Doa dan Makan dengan Tangan Kanan
Sesuatu yang diawali dengan bismillah, akan membawa keberkahan. Contohnya sebelum makan. Selain itu, kita juga diperintahkan untuk makan menggunakan tangan kanan. Dari Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah ﷺ, tanganku berseliweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari No 5376)

- Dilarang Mencela Makanan
Sehubungan dengan menjalin silaturahmi sesuai dengan syariat Islam, kita dilarang untuk mencela makanan yang dihidangkan oleh seseorang.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ، إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِلَّا تَرَكَهُ
“Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika beliau menyukai suatu makanan, beliau memakannya. Jika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya.” (HR. Al-Bukhari no. 3563)
- Tidak Berlebihan
Umat muslim dilarang keras untuk melakukan sesuatu dengan berlebihan, seperti dalam hal makanan ataupun pakaian. Allah SWT berfirman:
يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf : 31)
- Mengakhiri Makanan dengan Doa
Jika sebelumnya kita diperintahkan untuk membaca doa sebelum makan, maka untuk mengakhirinya juga harus membaca doa. Hal ini merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Alhamdulillahil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang muslim.”