Tawakal Bukan Berarti Pasrah, Ini Penjelasannya!

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata “tawakal” yang sering diartikan sebagai sikap pasrah dan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT. Namun, banyak yang salah kaprah mengenai konsep tawakal ini. Tawakal bukan berarti kita hanya duduk diam, menunggu keajaiban terjadi tanpa berusaha. Sebenarnya, tawakal mengandung makna yang jauh lebih dalam dan kompleks.

Apa Itu Tawakal?

Tawakal berasal dari kata Arab “wakkala,” yang berarti menyerahkan atau mempercayakan. Dalam konteks Islam, tawakal berarti mempercayakan segala urusan kepada Allah SWT setelah melakukan usaha maksimal. Ini adalah bentuk keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penolong, namun bukan berarti kita berhenti berusaha.

Tawakal vs. Pasrah

Perbedaan mendasar antara tawakal dan pasrah terletak pada usaha. Pasrah sering diartikan sebagai sikap menyerah tanpa upaya. Seseorang yang pasrah mungkin akan berpikir, “Apapun yang terjadi, terjadilah,” tanpa mencoba untuk mengubah keadaan. Di sisi lain, tawakal adalah kombinasi dari usaha maksimal dan penyerahan diri kepada Allah.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk berusaha. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” (QS. Al-Qashash: 77)

Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha dalam mencapai tujuan kita, baik untuk kehidupan di dunia maupun akhirat. Tawakal mengajarkan kita bahwa setelah semua usaha kita lakukan, barulah kita menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT dengan keyakinan penuh bahwa Dia akan memberikan yang terbaik.

Contoh Tawakal dalam Kehidupan Sehari-hari

Seorang petani yang menanam padi. Petani tersebut harus mempersiapkan lahan, menanam benih, menyiram, dan menjaga tanaman dari hama. Setelah semua usaha tersebut dilakukan, petani tersebut bertawakal kepada Allah SWT agar diberi panen yang melimpah. Petani ini tidak hanya duduk diam dan berharap pada hasil, tetapi dia berusaha sekuat tenaga untuk memastikan panennya berhasil. Tawakal dalam hal ini adalah keyakinan bahwa setelah semua upaya, Allah yang menentukan hasil akhirnya.

Contoh lain adalah dalam hal mencari pekerjaan. Seseorang yang sedang mencari pekerjaan harus membuat resume, melamar pekerjaan, menghadiri wawancara, dan terus mencari peluang. Tawakal dalam situasi ini berarti, setelah melakukan semua usaha tersebut, orang tersebut menyerahkan hasilnya kepada Allah, percaya bahwa apa yang terbaik akan datang pada waktu yang tepat.

Manfaat Tawakal

Tawakal memberikan ketenangan jiwa karena kita meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT. Dengan tawakal, kita terhindar dari rasa putus asa dan kekecewaan yang berlebihan jika hasil yang diharapkan tidak tercapai. Tawakal juga menumbuhkan rasa syukur, karena kita menyadari bahwa apapun hasilnya, itu adalah yang terbaik dari Allah SWT.

Tawakal juga mengajarkan kita untuk tidak sombong. Meskipun kita berusaha sekuat tenaga, kita tidak bisa mengklaim bahwa hasil yang kita dapatkan semata-mata karena usaha kita sendiri. Dengan tawakal, kita mengakui bahwa keberhasilan yang kita raih adalah atas izin Allah SWT.

Tawakal bukanlah sikap pasrah tanpa usaha. Sebaliknya, tawakal adalah perpaduan antara usaha maksimal dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Dengan tawakal, kita diajarkan untuk terus berusaha dan bekerja keras, namun tetap menyadari bahwa Allah adalah penentu akhir dari segala usaha kita. Tawakal adalah bentuk keyakinan dan keimanan yang mendalam, yang membawa ketenangan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam hidup.

butuh bantuan

Kami di sini untuk membantu Anda

Customer Support

SIGMA Siaga

Online

SIGMA Siaga

ada yang dapat kami bantu 00.00
Scroll to Top