Dalam hidup, orangtua menjadi sosok yang paling dekat dengan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa amalan sedekah dapat dilakukan kepada orang terdekat, yaitu orangtua. Apalagi, jika mengingat apa yang sudah mereka perjuangkan untuk kita selama ini.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW menjelaskan betapa utamanya sedekah kepada orangtua.
يَدُ الْمُعْطِي الْعُلْيَا وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ أُمَّكَ وَأَبَاكَ وَأُخْتَكَ وَأَخَاكَ ثُمَّ أَدْنَاكَ أَدْنَاكَ
Tangan orang yang memberikan adalah di atas, dan mulailah dengan orang yang menjadi tanggunganmu, ibumu, ayahmu, saudara perempuanmu, dan saudara laki-lakimu, kemudian orang di bawahmu dan orang di bawahmu (HR. Nasa’i no. 2532; Imam Ibnu Hibban menilai hadits ini shahih).
Berdasarkan hadist di atas dapat kita ketahui bahwa dalam bersedekah kita harus memulainya dari kedua orangtua. Bahkan, pahala yang didapat seorang anak saat mengerjakan amalan ini bukan hanya dari sedekah sendiri saja, melainkan terdapat pahala dari silaturahmi dan berbakti kepada orangtua. Dengan kata lain, bersedekah kepada orangtua memiliki keutamaan yang luar biasa.
Selain keutamaan dan manfaat, bersedekah kepada orangtua juga memiliki dasar berupa ayat Al-Qur’an.
Ayat Al Qur’an yang dimaksud ialah Surat Al Baqarah ayat 215, sebagai berikut.
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu infakkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” (QS. Al-Baqarah: 215).
Oleh karena itu, sedekah kepada orangtua menjadi yang wajib diprioritaskan, terutama jika orangtua sedang dalam posisi kekurangan harta.