Seperti yang kita ketahui, Idul Adha merupakan perayaan untuk memperingati peristiwa Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya, Nabi Ismail demi kepatuhannya terhadap Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus menjalani Idul Adha dengan khidmat. Terlebih sebagai orang yang melaksanakan Qurban, terdapat beberapa hal yang dilarang untuk dilakukan. YUk, kita simak penjelasannya lebih lanjut.
- Merasa tidak ikhlas saat berqurban
“Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah 3123). Meskipun berqurban menjadi ibadah terbaik di sisi Allah SWT, namun jika dalam melaksanakannya kita tidak memiliki hati yang ikhlas–maka ibadah tersebut pun akan sia-sia. Apalagi jika tujuan berqurban hanya untuk ria.

- Mampu namun tidak berqurban
“Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah 3123). Riwayat tersebut menjelaskan bahwa sebagai umat muslim yang baik, apabila kita bercukupan dan mampu untuk maka wajib untuk melaksanakan qurban. Jika tidak, tandanya kita tidak mensyukuri apa yang diberikan dan dititipkan oleh Allah.
- Tidak menyebut Asma Allah
Saat berqurban wajib untuk menyebut Asma Allah. Sebab hewan-hewan yang diqurbankan tersebut akan dikembalikan ke sisi Allah. Hal tersebut ditegaskan dala Surah Al An’am: 118, yang memiliki arti “Maka makanlah binatang-bina¬tang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya.”
- Tidak mengawali qurban dengan doa
Selain dengan menyebut Asma Allah, sebagai pengqurban kita juga wajib untuk mengawali kegiatan qurban dengan berdoa. Hal ini tentu akan mengundang keberkahan. Berikut adalah doa menyembelih hewan qurban, ‘Bismillahi Wallaahu Akbaru Allahumma Minka Walaka ‘an Pulaanin’ [Dengan nama Allah, Allah yang Maha Besar, ya Allah Qurban ini dari Engkau dan untuk Engkau dari………(pemberi qurban)]ketika menyembelihnya.
- Menyembelih tanpa menghadap kiblat
Berqurban harus dilaksanakan dengan menghadap kiblat sesuai syar’i. Sebab jika tidak maka orang yang menyembelih akan mendapatkan dosa karena tidak sesuai syariat Islam. Beliau sendiri yang menyembelih hadyu beliau. Beliau jajarkan onta-onta hadyu tersebut dalam posisi berdiri dan beliau arahkan ke arah kiblat kemudian beliau memakan sebagian dagingnya dan beliau berikan kepada yang lain (HR Malik dalam al Muwatha’ no 1405).
- Menyembelih tanpa alat tajam dan lambat
Dalam Islam kita tidak dilarang untuk menyiksa sesama makhluk hidup, baik hewan maupun manusia. Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk menyembelih hewan qurban menggunakan alat tajam agar proses penyembelihan tidak menjadi lambat. Sebab, hal tersebut tentu akan menyakitkan hewan. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan cara yang baik. Demikian pula, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian tajamkan pisau dan kalian buat hewan sembelihan tersebut merasa senang” (HR Muslim no 5167).