Dalam setahun, umat muslim di dunia menyambut dua hari raya. Jika beberapa hari kemarin kita telah bersukacita dalam menyambut hari raya Idul Fitri, jangan lupakan hari raya Idul Adha ya. Seperti yang kita ketahui, Idul Fitri merupakan pertanda dari berakhirnya bulan Ramadhan, sedangkan Idul Adha dirayakan untuk memperingati peristiwa qurban, yakni ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan Ismail, putranya sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT.
Menjelang Idul Adha, sebagian umat muslim kerap mempersiapkan hewan untuk diqurbankan kepada Allah SWT. Tentu kita memahami jenis-jenis hewan yang dapat dikurbankan, seperti kambing, sapi, kerbau. Namun, bagaimana sebenarnya qurban yang paling mulia di sisi Allah?
Ibadah Qurban merupakan ibadah yang paling dicintai oleh Allah pada hari raya Idul Adha. Dalam hadits riwayat Imam at-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW menerangkan pekerjaan yang paling dicintai Allah di hari Nahr adalah berqurban. “Dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda, tidaklah seorang anak Adam melakukan pekerjaan yang paling dicintai Allah pada hari Nahr kecuali mengalirkan darah (menyembelih hewan kurban). Hewan itu nanti pada hari kiamat akan datang dengan tanduk, rambut dan bulunya. Dan pahala kurban itu di sisi Allah SWT lebih dahulu dari pada darah yang menetes pada suatu tempat sebelum menetes ke tanah. Maka hiasilah dirimu dengan ibadah qurban.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Oleh karena itu, sebagai umat muslim kita harus memberikan hewan qurban terbaik. Di dalam Al-Quran disebutkan hewan qurban terbaik adalah hewan yang sempurna dan gemuk.
Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman yang artinya: “…Barangsiapa yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah maka sesungguhnya itu adalah berasal dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj: 32).
Kemudian disebutkan pula dalam buku Fiqih Qurban Perspektif Mazhab Syafi’i karya Muhammad Ajib, bahwa hewan qurban terbaik adalah hewan yang paling mahal harga dan kualitasnya. Meski begitu, jangan lupa niatkan qurban untuk Allah SWT seperti yang disampaikan oleh Imam Syafi’i.
Al-Quran juga menjelaskan makna dari berqurban tidak hanya tentang hewan-hewan yang ia qurbankan, melainkan keikhlasan serta ketaqwaan umatnya. Jika kita berqurban untuk Allah maka diri kita akan semakin dekat dengan Allah SWT.