Teladan Kedermawanan Salim bin Abdillah
Dalam sejarah Islam, banyak tokoh yang dikenang karena keilmuannya, keberaniannya, atau kedekatannya dengan Rasulullah SAW. Namun, di antara nama-nama besar itu, Salim bin Abdillah dikenal luas karena kedermawanan dan keikhlasannya dalam berbagi. Ia adalah cucu dari Umar bin Khattab RA, dan meski berasal dari keluarga terpandang, ia memilih hidup sederhana dan penuh kepedulian terhadap sesama.
Teladan Sedekah dari Salim bin Abdillah
Salim bin Abdillah dikenal bukan hanya karena kecerdasannya dalam ilmu fikih dan hadis, tetapi juga karena sikapnya yang lembut dan dermawan kepada siapa saja. Ia tidak pernah membeda-bedakan orang saat memberi. Kaya, miskin, orang asing, atau kerabat—semua diperlakukan sama dalam hal kebaikan.
Teladan sedekah yang ia tunjukkan sangat menginspirasi. Suatu ketika, seorang pemuda mendatanginya dan meminta bantuan. Tanpa banyak bicara, Salim segera memberinya sejumlah uang. Ketika seseorang bertanya, “Mengapa engkau tidak menanyai dulu siapa dia?” Salim menjawab, “Aku memberi karena Allah, bukan karena siapa dia.”
Dari kisah ini kita belajar bahwa sedekah sejati tidak lahir dari rasa kasihan, tapi dari cinta, cinta kepada Allah dan kepada sesama manusia. Sedekah yang tidak bersyarat adalah bentuk kedermawanan tertinggi.
Sederhana dalam Hidup, Besar dalam Memberi
Meski berasal dari keluarga yang kaya dan memiliki banyak harta, Salim bin Abdillah memilih hidup dengan sangat sederhana. Ia sering menolak jabatan, bahkan ketika ditawari langsung oleh para khalifah. Baginya, yang terpenting adalah ketenangan hati dan kemampuan untuk terus berbuat baik, bukan kekuasaan atau pengaruh.
Ia membagi hartanya tanpa khawatir kehabisan. Ketika ada lebih, ia beri. Ketika ada cukup, ia tetap berbagi. Dan saat kekurangan, ia tetap tersenyum kepada yang meminta. Ini menunjukkan bahwa kedermawanan bukan soal seberapa banyak yang dimiliki, melainkan seberapa besar keikhlasan yang ditanamkan dalam hati.
Inspirasi untuk Masa Kini
Dalam dunia yang kian individualistis, kisah Salim bin Abdillah menjadi pengingat berharga. Teladan sedekah yang ia tunjukkan relevan untuk siapa pun, di zaman mana pun. Memberi tidak harus menunggu kaya. Bahkan dari kekurangan, kita tetap bisa menebar kebaikan.