Penyembelihan hewan harus dilaksanakan berdasarkan syariat yang berlaku. Selain itu, agar ibadah Qurban kita sempurna terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Yuk, simak penjelasannya.
- Sembelih dilakukan dengan tangan sendiri
Annas menyebutkan dalam sebuah hadits: “Nabi saw. pernah berqurban dengan dua kambing berwarna belang dan bertanduk, beliau menyembelih dengan kedua tangan beliau sendiri, dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, dan meletakkan kaki beliau di atas sisi tubuh kedua kambing itu.” (HR. Muttafaq ‘alaih).
- Melantunkan takbir setelah mengucapkan bismillah
Dalam proses penyembelihan disunnahkan untuk membaca takbir setelah mengucapkan bismillah. Contohnya dengan membaca ‘bismillah’, ‘allahu akbar’ ketika alat urat hewan mulai disembelih.

- Peletakan kaki
Meletakkan kaki kanan di bahu hewan yang akan disembelih setelah direbahkan di atas sisi sebelah kirinya merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan. Hal tersebut dilakukan apabila hewan qurban merupakan sapi atau kambing.
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Hadits tersebut (yaitu hadits ‘Aisyah yang semakna dengan hadits Anas dengan beberapa tambahan) adalah dalil bahwa disunnahkan untuk merebahkan kambing di atas lambung sebelah kirinya ketika disembelih, dan tidak disembelih dalam keadaan berdiri atau berlutut, tapi dalam keadaan berbaring miring (ke arah kiri) karena itu lebih mudah baginya. Demikian disebutkan dalam hadits-hadits dan telah sepakat kaum muslimin akan hal ini.” (Syarh Shahih Muslim no. 1967).
- Penyembelihan unta
Jika hewan yang disembelih merupakan unta, maka sembelihlah dengan nahr dalam keadaan berdiri dan kaki depan yang diikat. Nahr adalah menusukkan urat darah ke pangkal leher unta dengan besi runcing atau pisau. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT:
Artinya: “Maka sebutlah oleh kalian nama Allah ketika kalian menyembelihnya dalam keadaan dia berdiri (dan telah terikat).” (Al-Hajj: 36).
- Memakan sebagian daging qurban dan menyedekahkannya
Allah menyebutkan dalam firman-Nya, artinya: “Kemudian apabila unta itu telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.” (Al-Hajj: 36).