Pada artikel Peristiwa Penting di Bulan Dzulqa’dah sempat disebutkan mengenai Umrah Qadha’ yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Untuk mengingatnya kembali, Umrah Qadha merupakan umrah pengganti yang sebelumnya terhalang. Kira-kira apa ya yang membuat ibadah umrah sebelumnya tertunda? Yuk mengenal lebih dekat dengan sejarah Umrah Qadha.
Setahun setelah perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah SAW dan para sahabatnya kembali menjalankan umrah yang pada tahun lalu sempat tertunda. Hal itu disebabkan oleh orang musyrik Quraish yang menghalangi rombongan Rasulullah. Pelaksanaan umrah pengganti ini disebut dengan Umratul Qadha.
Saat bulan Dzulqa’dah tahun ke-7 Hijriyah, Rasulullah SAW bersama rombongannya melaksanakan umrah yang sempat tertunda. Mendengar kedatangan Rasulullah, penduduk Makkah keluar dari Makkah dengan menyingkir ke perbukitan selama Rasulullah umrah. Sebab, hal tersebut merupakan isi dari perjanjian Hudaibiyah.

Kaum Quraish mengira Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya merasa kesulitan selama terusir dari Makkah. Namun, saat Rasulullah SAW memasuki Masjidil Haram, beliau menyelubungkan jubahnya dan membiarkan lengan kanannya, kemudian beliau berkata, “Semoga Allah limpahkan kasih sayang kepada orang yang hari ini memperlihatkan kemampuan dirinya,”
Beliau menyentuh batu yang berada di ujung bangunan ka’bah atau hajar aswad, lantas beliau berlari-lari kecil (harwala). Para sahabat berjalan menggunakan kecepatan yang sama dengannya. Kemudian, ketika memutari belakang Ka’bah beliau menyentuh rukun yamani dan berjalan mengitari sampai menyentuh batu hitam lagi. Lalu beliau berlari-lari kecil seperti sebelumnya selama tiga putaran dan sisanya berjal
Berdasarkan riwayat Ibnu Abbas dalam Shirah Ibnu Hisyam, awalnya kaum Quriash mengira bahwa Nabi Muhammad dan para sahabatnya akan mengalami kesulitan, tapi ternyata mereka melihat Umrah Qadha. Umrah tersebut berhasil membuktikan para kaum Quraish bahwa beliau tidak kesulitan sebagaimana beredar di kalangan suku Quraissh. Bagaimanapun, Nabi dan para sahabat telah melaksanakan Umrah Qadha dan serangkaian ibadah yang kemudian menjadi tata cara ibadah haji.