Menilik Perbedaan Aqiqah dan Qurban

Jika dilihat dari segi syariatnya, ibadah Aqiqah dan Qurban memiliki persamaan yakni sama-sama menyembelih hewan. Namun, dilansir dari Al-Quran dan hadits kedua ibadah ini memiliki beberapa perbedaan seperti tujuan, jenis hewan, dan masih banyak lagi. Berikut penjelasannya. 

  1. Berbeda Tujuan

Meskipun sama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT, namun keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Jika ibadah Qurban yang dilaksanakan pada Idul Adha bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, Aqiqah menurut ulama artinya bermacam-macam, memotong hewan maupun rambut bayi. Sedangkan secara istilah Aqiqah adalah menyembelih hewan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran seorang bayi. 

  1. Berbeda Jenis Hewan 

Sapi, kambing, kerbau, unta, dan domba merupakan hewan ternak yang diperbolehkan untuk Qurban. Tentunya hewan ternak tersebut tidak boleh cacat dan usianya cukup (dapat dilihat dari giginya). Sedangkan hewan yang digunakan untuk aqiqah yakni domba atau kambing dengan ketentuan tidak cacat dan usianya sudah cukup. Hal tersebut berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW berikut:

“(Aqiqah) untuk anak laki-laki adalah dua kambing dan untuk perempuan satu kambing. Baik berjenis kelamin jantan atau betina, tidak masalah,” (sesuai dalam kitab al-Majmu’ Saryh muhadzab).

  1. Jumlah Hewan
    Terdapat perbedaan jumlah hewan yang disembelih. Jika qurban jumlahnya tidak dibatasi dari jenis hewan yang diizinkan ulama, aqiqah ditentukan dari kelahiran. Rasulullah SAW bersabda, aqiqah untuk anak laki-laki sebanyak dua kambing dan perempuan satu kambing.
  2. Perbedaan Waktu Penyembelihan
    Jika dilihat dari waktu penyembelihannya, jelas qurban dan aqiqah memiliki waktu yang berbeda. Ibadah qurban dilaksanakan saat Idul Adha, yaitu 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah, sedangkan aqiqah dapat dilakukan setiap saat bahkan saat sang bayi sudah beranjak dewasa, apabila orang tua memang belum berkemampuan. 
  3. Jumlah Pelaksanaan
    Pelaksanaan aqiqah hanya satu sekali seumur hidup. Jadi, apabila sang anak sudah diaqiqahkan orang tuanya maka tidak perlu melakukan aqiqah di lain hari. Sedangkan Qurban tidak dibatasi jumlah pelaksanaannya, kita bisa melakukan qurban berkali-kali seumur hidup.
  4. Pemberian Daging
    Untuk aqiqah dibebaskan untuk memberikan daging kepada siapapun, seperti tetangga dan kerabat terdekat. Namun, untuk Qurban terdapat tiga golongan penerima daging, yakni ⅓ untuk fakir miskin, ⅓ untuk keluarga yang berkurban, dan ⅓ untuk kerabat atau tetangga terdekat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: 

“Maka makanlah sebagiannya (daging kurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta,” (QS.Al-Hajj:36).

butuh bantuan

Kami di sini untuk membantu Anda

Customer Support

SIGMA Siaga

Online

SIGMA Siaga

ada yang dapat kami bantu 00.00