
Sedekah dapat membuat rezeki berlimpah. Namun, hal tersebut tidak dapat dihitung secara matematika konvensional.
Sebaliknya, Allah memiliki hitung-hitungannya sendiri tentang bagaimana caranya membalas kebaikan dari hamba-Nya.
Mengacu pada ajaran Islam, setiap sedekah yang dikeluarkan oleh seorang hamba akan dibalas sepuluh kali lipat.
Artinya, jika bersedekah sebanyak seribu rupiah, maka Allah akan membalas dengan sepuluh ribu rupiah.
“Katakanlah, “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendakiNya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba: 39)
Allah SWT berulang kali menegaskan bahwa tidak akan berkurang harta seorang hamba yang digunakan untuk bersedekah.
“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah, dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dirugikan.” (QS. Al-Baqarah: 272)
Ayat di atas menegaskan tentang “harta yang baik” dan juga “di jalan Allah” untuk melakukan sedekah.
Hal tersebut ditegaskan karena sangat memungkinkan untuk seseorang melakukan sedekah dari harta yang tidak baik. Misal, harta hasil korupsi atau maling yang digunakan untuk sedekah.
Selain itu, terdapat juga sedekah yang niatnya buruk, seperti bagi uang untuk mencari suara, menyuap seseorang, dan lain-lain.
Harta merupakan titipan dari Allah SWT yang sebaiknya digunakan untuk hal-hal baik. Untuk itu, Islam juga memberikan panduan lengkap mengenai cara mengelola harta, salah satunya adalah dengan bersedekah.