Menilik Keistimewaan Kucing di Mata Islam 

Hai Sobat Sigma, siapa sih yang tak kenal dengan hewan lucu dan menggemaskan bernama kucing? Selain karena lucu, sifatnya yang setia dan penuh kasih sayang kerap menarik perhatian orang banyak. Bahkan, kucing merupakan hewan kesayangan Rasulullah yang dibuktikan dengan beberapa hadits mengenai kucing. Selain itu, kucing juga menjadi saksi dalam berbagai perjalanan peradaban Islam. Berikut adalah keistimewaan kucing di mata islam yang akan membuat kita mengasihi hewan lucu satu ini. 

  1. Kucing dan Peradaban Islam 

Seperti yang telah disebutkan di atas, kucing menjadi saksi dalam segala perjalanan peradaban islam. Dikutip dari Jurnal Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar, tentang Keistimewaan Kucing; Kajian Tematik Hadis oleh Andi Alda Khairul Ummah, kucing hadir dalam peradaban Islam sejak abad 13 silam.

Jurnal tersebut menceritakan bagaimana kucing dalam dunia seni islam, dimana pada abad ke 13 wajah kucing menjadi mata uang sebagai bentuk manifestasi penghargaan umat muslim. Selain itu, kucing juga menyumbang dalam dunia sastra berupa syair-syair yang dibuat oleh para penyair untuk kucing peliharaan kesayangannya. 

  1. Kisah Muezza, Kucing Kesayangan Nabi Muhammad

Ternyata bukan kita saja yang memiliki kucing kesayangan, Nabi Muhammad SAW juga memiliki kucing bernama Muezza. Pada suatu hari, saat Nabi akan mempersiapkan diri untuk sholat, ia menemukan Muezza tengah tertidur pulas di atas jubahnya. Luar biasa, alih-alih membangunkan Muezza, Nabi Muhammad SAW lebih memilih memotong jubahnya dan membiarkan kucing kesayangannya tetap tidur dengan nyaman.

Setelah selesai shalat, Nabi pulang ke rumah dan menemukan Muezza yang langsung bersujud kepadanya. Nabi pun membalasnya dengan mengelus tubuh Muezza sebanyak tiga kali. 

  1. Kucing Merupakan Hewan Bersih 

Jangan heran jika melihat banyak kucing yang masuk ke dalam masjid. Ya, sebab kucing merupakan hewan yang terkenal akan kebersihannya. Kebersihan kucing ini tercantum dalam beberapa hadist. 

Pertama, hadist yang menjelaskan tentang kucing hewan yang terbebas dari najis dan sangat bersih: 

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Tirmidzi).

Kemudian terdapat pula hadits yang menjelaskan bahwa air minum kucing juga dapat digunakan untuk berwudhu:

“Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu”. (HR Muslim).

Namun hal ini tidak berlaku ketika pada kucing terdapat air kencing, darah, serta kotoran, maka menjadi najis. Imam Nawawi menjelaskan: 

“Jika kucing ini pergi kemudian datang dan meminum air, maka kita yakin bahwa air tersebut adalah suci dan kita meragukan najisnya mulut kucing, maka sisa air yang dijilat oleh kucing tersebut tidak najis. (Kecuali) bila kucing yang mulutnya masih ada darahnya tadi tidak pergi dan menjilat air maka dihukumi najis secara pasti.” (Al-Majmu’ 1/171).

  1. Kisah Wanita yang Menyiksa Kucing 

Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel inspiratif berjudul Menyayangi Hewan Sesuai dengan Syariat Islam, kita tahu bahwa hewan juga merupakan makhluk hidup yang wajib diperlakukan dengan baik. 

Terdapat sebuah hadits tentang seorang wanita yang menyiksa kucing. Hadis ini berbunyi:

Dari ibnu Umar RA Nabi Muhammad SAW bersabda: “Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang binatang kecil yang ada di lantai’. (HR Bukhari).

Ibnu Al-Manayyar berkata, “Hadits ini menerangkan tentang haramnya membunuh apa yang tidak diperintahkan untuk dibunuh dengan cara membuatnya kehausan, meskipun kucing dan tidak mendapatkan pahala karena memberi minum, akan tetapi menyelamatkannya telah cukup sebagai suatu kebaikan.

butuh bantuan

Kami di sini untuk membantu Anda

Customer Support

SIGMA Siaga

Online

SIGMA Siaga

ada yang dapat kami bantu 00.00